RSS

puisi kesiangan

07 Nov

terhenyak oleh temaram malam aku menengadah ke atas.

bukan langit yang menaungi tapi sekedar susunan kayu yang melengkung.

telaga itu masih menaungi aliran air,

melawan hentakan kilau cahaya yang berperang,

merebut tempat tengah dimana tiada yang berdiri.



tubuh utuhmu menghampirinya dan merangsangnya.

entah kejutan apa yang menjalari arus nadimu,

bibirmu basah oleh kecupan.



tapi hanya itu.

bukan nalurimu yang tergerak.



aku masih bermimpi, dan terus menerus menagih.

Advertisement
 
 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: